Kamis, 26 Oktober 2017

Kembali ke Hati Nurani


Manusia saat ini mengalami kemajuan dalam segala hal, tetapi dalam bidang kerohanian, manusia tetap kurang pengetahuan. Mereka menjelajahi angkasa, gunung dan lautan tetapi tidak pernah menjelajahi dirinya sendiri.


Agama khususnya islam di ada karena jaman dahulu manusia karena kebodohan manusia yang luar biasa yang disebut dengan jahiliyah, dan Allah mengutus nabi Muhammad untuk memperbaiki ahlak dan menyempurnakan hati dan kehidupan manusia.


Manusia disebut bodoh apabila tidak bisa mengenal dirinya sendiri. Manusia boleh menguasai segala sesuatu yang ada di dunia, tetapi bila ia tidak tahu menahu tentang jiwanya, maka seluruh hidupnya akan menjadi sia-sia...


Kembali ke awal tujuan hidup manusia di muka bumi adalah untuk bersatu kembali dengan Tuhan, maka apabila manusia memalingkan mukanya dari Tuhan... manusia tersebut akan mengalami kehampaan dalam kasih sayang dan akan menjadi kosong, serta akan berbuat yang tidak berguna.


Beberapa ulama berpendapat kita dapat menemukan tuhan didalam jiwa kita, tubuh manusia. Jiwa maupun Tuhan terdapat di dalam tubuh manusia, tetapi keduanya terhalang oleh tirai ke akuan... dan karena itulah maka jiwa tidak dapat melihat Tuhan


Tuhan tidak terbatas, yang melampaui semuan yang tersebar dari segala yang besar dan mengambil wujud yang terkecil di antara wujud yang terkecil... Tuhan menampakan diriNya dalam hati manusia


Hati nurani adalah pusat atau sentral kesadaran manusia. Kalau hati nuraninya suci pasti pikirannya suci, begitu pula dengan perbuatannya. Tempat berkumpulnya bagi mereka yang hatinya bersih dan tak bernoda dan tempat mengingat Tuhan - itulah Hati Nurani.


Kembali merenung mengapa saat ini manusia jauh dari hati nurani, semua seprti tidak mengenal diri sendiri, fitrah manusia adalah seorang yang baik…, sifat yang ingin bershabat, sifat saling mengasihi.


Adakah cara mengembalikan hati nurani yang telah ditinggal pergi oleh sang pemilik hati…. Semua karena ego dan nafsu untuk meraih semua untuk dimiliki, walau semua orang tau bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, bahwa harta, jabatan, dan semua hiasan dunia tidak lah kekal. Tapi mengapa banyak orang yang meninggalkan nurani.


Saya bukanlah seorang besar yang memiliki harta, kekuasaan untuk mengubah dunia yang terlalu luas, tapi saya berkeinginan dan bermimpi untuk hanya sekedar mengingatkan untuk para sahabat dapat kembali mendengarkan hati nurani.


Dengan mendengarkan nurani, kita tidak akan mencuri, dengan mendengarkan nurani kita tidak akn berbuat jahat, karena nurani membimbingkita kearah kebaikan, mari kita berbuat dengan hati nurani.


" Karena nurani akan membimbing kita kearah kebaikan "


" kembali mendengarkan hati nurani, untuk menghindar dari perbuatan keji"


Dalam Perenungaku, mengajak semua sahabat kembali mendengarkan hati nurani
Depok 30 October 2007 21:00
Erwin Arianto
Main ke https://catatan-erwin.blogspot.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar