Selasa, 06 Juni 2017

Sebuah Keinginan

Hari ini sempat bertemu dengan teman di kantor lama bercerita ngalor ngidul, menceritakan posisi teman-teman yang sudah pindah ke beberapa tembat, dengan gaji yang ada peningkatan, setelah teman selesai pertemuan ada ada rasa kagum dengan teman-teman dan berfikir, ternyata diluar sana orang bergerak dan berubah dengan cepat, kalau kita diam kita akan tertinggal semakin jauh.

Selain itu jadi instropeksi diri, ada rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri, naluri kutu loncat kembali terbayang apakah saya perlu pindah kerja lagi atau tetap bertahan disini, yah namanya manusia ada rasa khawatir tentang masa depan, sempat berhitung kalau saya stay penghasilan saya akan meningkat sekian persen sampai dengan pensiun hanya dapat segini di banding dengan saya jadi kutu loncat. saya juga membandingkan lingkungan kerja baru jadi satu persoalan tersendiri, walau hal itu bukan suatu hal baru buat saya.

Ditengah kegalauan hati, saya sempatkan sholat Dhuha bermunajat dan bertanya kepada Allah tentang hal ini, tiba-tiba terbuka fikiran saya, Rezeki bukan hanya uang, dan gaji rezeki banyak bentuknya, di tempat sekarang lingkungan yang baik, waktu tempuh dari rumah lebih cepat, di banding di tempat sebelumnya sekali jalan 3 jam, sekarang hanya 1 jam, mempunya waktu luang yang terkadang bisa untuk usaha dan Alhamdulillah saya telah dapat rezeki yang banyak dari tempat ini dalam waktu 4 tahun saya dapet rezeki yang banyak sekali.

Berfikir kenapa harus selalu melihat keatas, saya juga membandingkan dengan teman yang sudah pindah lagi di mana di tempat baru memang gaji lebih besar, tetapi tekanan besar, waktu tempuh yang jauh, waktu kerja yang ketat, Fasilitas yang diberi tidak sebanding dengan tempat yang lama sehingga dia merasa stress dan tidak nyaman. sempat melihat ke bawah ada teman yang bertahan di suatu tempat dengan gaji yang pas-pasan tapi bisa bertahan hidup bisa menyekolahkan anak, walau tidak memiliki apa-apa.

Dan seperti biasa saya memilih untuk tetap bersyukur, karena masih ada yang orang yang dibawah saya, walau sometimes saya iri dengan dengan orang yang diatas saya, tapi kata pepatah hidup itu saling sawang sinawang atau saling melihat. Jadi dengan bersyukur dengan yang termiliki saat ini saya mencoba meredam ego dan keinginan untuk jadi kutu loncat, walau tidak menutup kemungkinan untuk dapat pindah ketempat yang lebih baik. Tetap bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah, karena Rezeki bukan hanya Gaji.. Akhirnya memilih menunda dulu keinginan pindah.

0 komentar:

Posting Komentar