Saat ini semakin banyak orang yang kasar dan keras kepada sesama pengguna jalan, kepada atasan atau bawahan di kantor, orang tua yang sering memarahi anak, sepasang kekasih yang saling berbeda pendapat mengakibatkan perpecahan, tanpa kita sadari di dalam dir ikita tidak menyukai akan sesuatu yang mengkasari diri kita, tatapi sering kali reaksi kita malah membalas seseuatu yang kasar dengan yang kasar sehingga akan menimbulkan suatu benturan yang kuat dan saling menghancurkan.
Tentang berbicara, ada kekuatan/kasar yang terkadang kita lupa. Atau jangan-jangan kita memang tidak tahu. Kita berbicara yang lemah lembut untuk merebut hati manusia, padahal ketika itu seharusnya berbicara lantang. Kadang kita berbicara dengan menundukkan diri, padahal yang harus kita lakukan adalah menegakkan kepala. Tapi tidak jarang juga, atas nama Harga diri dan ketegasan, kita berbicara pedas dan kasar. Padahal tak ada yang lebih baik ketika itu selain kelembutan yang menyentuh.
Maksud yang baik, bisa berbalik menjadi api yang membakar. Nasihat kepada kebenaran bisa berubah menjadi bisa berubah menjadi ucapan yang meresahkan, Karena cara berkomunikasi kita yang tidak tepat. Kita menasihati saudara kita kepada kebenaran, tetapi lupa bahwa ada kesabaran yang harus kita pegang dalam melaksanakan. Akibatnya kebenaran itu sulit menyentuh hati. karena cara kita yang kasar dan menyakitkan dan tidak bisa menyentuh hati seseorang.
Seekor binatang akan patuh jika kita berbicara dengan kelembutan, begitupun dengan hati manusia akan bisa kita sentuh dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang, tanpa emosi yang merusak seperti marah, dengki, dsb. Kekerasan hati tidak boleh dilawan dengan kekerasan hati kembali, kita harus melawannya dengan kelembutan dan kasih sayang dengan kasih sayang kita tidak akan merusak atau menyakiti hati orang lain. kekerasan hanya meninbulkan suatu dendam dan kesombongan dalam diri.
Berbicaralah kepada manusia dengan hikmah, sentuhlah hatinya, Gerakkanlah jiwa mereka dengan kata-kata yang menyentuh.bangkitkan kesadaran dengan ucapan-ucapan yang mencerahkan. Bukan dengan pelajaran yang memeras otak atau argumentasi yang berlapis lapis. Cobalah untuk berkata dengan niat yang baik, maksud yang baik, dan pandangan yang baik. Optimisme, itikad yang baik dan pandangan yang jernih seringkali melahirkan kekuatan yang lebih besar dari pada kepandaian kita berdebat.
Kita bisa saja mendebat pendapat orang-orang yang kita anggap keliru dan salah langkah dengan kemampuan berargumentasi yang dahsyat. Tetapi sangat mungkin itu hanya melahirkan permusuhan. Kita memenangkan pendapat tapi tidak memenangkan hati. Padahal dihari itulah baik buruk kita ditentukan. Kalau kita telah mampu memenangkan hati, pikiran insyaallah akan tertata setahap demi setahap. Sebaliknya kalau kita hanya memenangkan perdebatan, sambil meninggalkan bekas hitam dihati, pendapat yang benarpun akan tak berdaya mengubah kesalahan yang paling kecil.
Inilah sebagian diantara hikmah kenapa kita harus meninggalkan kekerasan atau kekasaran, meskipun pendapat kita benar. Dari sini kredibilitas dan keyakinan orang lain terhadap itikad baik ( good willing )kita akan tumbuh dan mengakar. Jiwa-jiwa yang keras bukan untuk dipatahkan. Tetapi untuk kita sentuh. Orang-orang yang bergerak melakukan kesalahan , sementara mereka sendiri sangat ingin untuk berubah meskipun berkali kali tetap berkubang pada kesalahan, bukan untuk kita serang. Tetapi untuk diterima , sebelum kita beritahukan kepada mereka apa yang semestinya.
Ada kekuatan dalam kelembutan. Ada perubahan dan jalan yang mencerahkan pada pandangan batin yang lembut dan baik. Sekali saat, mungki kita tak sanggup menahan keruhnya hati. Mulut kita sekali waktu juga tak sanggup memilih kata yang tepay untuk orang yang tepat. Tetapi kalau hati kita masih memandang manusia denga tatapan yang baik, maka orang-orang yang saat ini sulit kita dekati, insyaallah perlahan-lahan akan datang mendekati. Sebaliknya kalau kita keras dan ucapan kita kasar, maka sahabat-sahabat yang akrab pun sangat mungkin akan menjauh.
Lanjutkan hidup dengan penuh keyakinan dan cinta dan dengan penuh kelembutan kasih sayang dengan sesama, semoga Indonesiaku menjadi negara yang lembbut dan saling menghormati. mari berubah dari kita sendiri untuk cakupan masyarakat yang lebih luas.
0 komentar:
Posting Komentar