Agama dalam Kehidupan kita
Hari ini karena kesibukan pekerjaan dikantor saya hampir melupakan untuk
melaksanakan sholat jum'at, dan ini menyadarkan saya mengenai kurangnya
penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan kita. kita terlalu sibuk dengan
urusan kehidupan ini.
Negara kita terkenal dengan Negara yang umat muslim terbanyak di
dunia,Negara dengan adat ketimuran yang kuat tetapi di lain sisi kita
terkenal dengan negara yang terkorup, suatu kontra diksi yang menyedihkan.
dan tidak salah bila dunia mempertanyakan, apakah suatu muslim dengan
budaya timur yang kuat merupakan negara terkorup. dan meraka sah
berkesimpulan bahwa budaya timur dan agama yang dianut merupakan penyebab
korupsi.
sekilas saya berfikir kita umat beragama selalu dengan rajin mengagungkan
tuhan pada saat kita berada di tempat ibadah, pada saat merayakan hari-hari
raya. tapi dimanakah tuhan kita saat kita sedang menjalankan kehidupan.
Kita bisa lihat suatu yang berlawanan, disaat seorang yang taat beragama
sedang melakukan pekerjaan sebagai pejabat, melakukan korupsi, memperkaya
diri sendiri. tidak kah dia berfikir bahwa ada Tuhan yang mengawasinya,
tidak kah dia berfikir akan resiko terhadap apa yang dilakukannya.
pelayan publik,polisi, pegawai pemerintahan, atau pun birokrasi, mengapa di
negera yang beragama muncul adanya sogok-menyogok. Saya melihat suatu budaya
yang mewajarkan adanya hal ini,bukan kah kita dalam agama yang kita yakini
dilarang melakuakan tindakan seperti ini
contoh kasus yang menyedihkan ketika saya mengurus atau meminta surat
keterangan kehilangan saat dompet saya kecopetan, setelah selesai seorang
polisi berkata, "pak maaf ada biaya administrasinya" dan dia bilang
peruntukan untuk itu untuk penyediaan biaya fotocopy dan penyediaan alat
tulis. dan saya pun berkata kepada polisi tersebut. "pak, saya baru
kehilangan uang,dompet saya kecopetan, saya tidak bawa uang sama sekali,
tidakkah bapak berfikir... dari mana saya mendapat uang untuk membayarnya"
dan polisi itu dengan muka kesal diam dan menggerutu tidak jelas
meninggalkan saya. dalam hati saya berkata tidak kah mereka mengenal tuhan,
mengapa saat orang kesusahan pun mereka tetap meminta uang untuk pelayanan
yang seharusnya diberikan. tidak kah biaya administrasi sudah ada anggaran
dari kepolisian pusat.
Hal ini bukanh saya bermaksud menjelekan satu instansi tertentu, hal ini
juga pernah saya alami di banyak instansi di Negera ini. contoh saat
menemani seorang rekan mengurus pembuatan kartu garansi pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan mereka dengan jelas meminta pelicin yang
diberi untuk mempercepat jalur tersebut. atau ketika saya mengaudit saya
menemukan adanya biaya entertainment untuk Disnaker untuk suatu perijinan
atau permasalahan ketenaga kerjaan
Terkadang saya tertawa dan bersedih sendiri melihat tingkah pola seperti
ini, tidak jarang oknum tersebut bernama dengan tittle depan H (Haji).
sungguh sedih seorang yang memperoleh predikat haji yang notabene taat
menjalan kan agama dengan tidak malu melakukan tindakan tidak terpuji
tersebut. tidak kah dia ingat kepada Tuhan saat dia melaksanakan hal
tersebut.
Ada suatu perkataan seorang rekan yang menyedihkan yaitu "Mabuk jalan terus,
sholat engga boleh putus". waw pernyataan yang sungguh membuat saya
tergelitik mendengarnya. rekan tersebut menyandingkan mabuk-mabukan dengan
ibadah secara bersamaan. berarti agamanya tidak mencegah mereka dari
perbuatan yang seharusnya dilarang.
Ketika seorang pemuka agama berpolitik, tidak kah kita lihat bahwa mereka
menghalalkan segala cara, tidak kah mereka mengingat tuhan. sungguh munafik
seorang pemuka agama tersebut, demi mencapai suatu kekuasaan dia lakukan
itu. tetapi anehnya ketika masuk rumah ibadah pemuka agama tersebut
berceramah, seakan-akan dia tidak melakuakn dosa atau pelanggaran apapun.
Sungguh sampai kapan kah kemunafikan ini terus berjalan di negara kita...?
ketika agama tidak lagi dapat melarang atau menjadi rambu dalam kehidupan
ini. sungguh sedih ketika agama hanyalah setatus di tanda penganal kita.
apakah Agama hanya sebagai lambang status. Apakah agama hanya kita jalankan
saat kita dirumah ibadah, apakah Agama hanya untuk sebatas acara "Ceremony"
Tidakah kita lihat banyak pejabat dan artis yang berubah menjadi agamais
ketika memasuki moment tersebut. ketiga ketaatan beragama hanya sebuah
topeng dalam kehiudpan kita. sadarkah kita apa yang kita lakuakan terkang
berlawanan dengan nilai agama?
masihkah kita menutup mata tentang hal ini.jika iya, maka kita dapat
memprediksi bahwa kerusakan akan terus terjadi di negara yang kit acintai
ini. telah banyak nasihat dan tulisan yang indah tentang hal ini. tapi
kenapa perubahan belum juga terjadi...?
Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud,
sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan. dengan kerendahan
hati ini saya mengajak siapapun yang membaca tulisan ini saya mengajak mari
kita lakukan perubahan dalam hidup kita. dan kita selalu mengingat bahwa ada
tuhan yang mengawasi kita,sehingga dapat mencegah kita berbuat tidak benar
dan berbuat salah. Kalau bukan saat ini kapan kita mau merubah bangsa ini.
saya mengajak semua sahabat untuk menjadi motor perubahan. mari Kita lakukan
bersama demi kemajuan bangsa ini. (EA)
-14 february 2008 -
--
Best Regard
Erwin Arianto,SE
0 komentar:
Posting Komentar